Mari Membuat Teleskop Bintang Sederhana
Banyak orang berpikir untuk dapat menjadi seorang astronom haruslah
memiliki “ilmunya”, bahkan harus memiliki sebuah teleskop sebagai “mata”
kedua yang digunakan untuk “berpatroli” langit.
Tetapi untuk bisa mendapatkan teleskop di
Indonesia masih cukup sulit. Kalau pun ada, harganya yang melambung
tinggi dapat membuat kita berpikir 100x untuk membelinya…..
Nah, alternatif lainnya, bagaimana jika kita mencoba MEMBUAT-nya? Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang pembuatan teleskop refraktor.
Untuk
bisa membuat sebuah teleskop refraktor, bisa dikatakan gampang–gampang
susah karena tidak mudah bagi kita untuk mendapatkan lensa dengan
kualitas yang baik dan bagus, serta focus yang panjang.
Tapi semua itu bukanlah masalah yang membuat kita mundur dan berhenti mencoba.
Untuk itu kita bisa menggunakan lensa LUP
untuk membuat teleskop sederhana buatan sendiri. Tetapi alangkah
baiknya lensa yang akan digunakan memiliki panjang focus maksimal 30cm.
Karena di Indonesia lensa dengan panjang
fokus > 30 cm masih sangat sulit untuk didapatkan. Untuk lebih
jelasnya berikut daftar nama bahan – bahan dan peralatan yang dibutuhkan
:
- Lensa objektif LUP (kaca pembesar) / lensa cembung praktikum (biasa dijual di toko alat laboratorium)
- Pipa PVC dan perlup (sambungan pipa)
- Perkakas pendukung.
- Lensa okuler (bisa menggunakan lensa binokuler atau lensa mikroskop) / bisa juga dengan membeli lensa di toko alat laboratorium dengan diameter 2,5 cm.
Sebelum kita mulai membuat, kita sediakan dahulu bahan bahan serta alat yang akan digunakan seperti yang ada diatas.
Langkah Pembuatan :
1. Tentukan panjang badan teleskop dahulu. Dengan rumus fisika yang sudah kita ketahui yaitu : fob + fok = L
2. Potong pipa PVC yang panjangnya sudah diketahui.
3. Letakkan lensa objektif kedalam sambungan pipa, lalu sambungkan sambungan pipa yang sudah berisi lensa tadi diujung paling depan pipa PVC yang udah diukur.
Ingat: lensa objektif selalu terletak didepan lensa okuler.

4. Pasangkan perlup diujung paling belakang pipa.

5. Letakkan lensa okuler diperlupnya.

Nah, bagaimana? gampang kan membuatnya?

- Lensa okuler (eyepiece)
Dari semua bahan diatas, yang lumayan sulit dicari adalah lensa okuler (eyepiece).
Tetapi kita dapat mengambilnya dari lensa
binocular, atau mikroskop. Tapi untuk lensa okuler bisa juga didapatkan
di toko alat laboratorium dengan ukuran diameter 2,5 cm.
Kisaran total untuk harga lensa objektif
dan okuler jika dibeli di toko alat laboratorium bisa mencapai ± Rp.
75.000,- s.d Rp. 100.00,-. (Iqbal & Haikal Hakim)
Modul pembuatan teleskop ini dibuat oleh Iqbal Malik dan Haikal Hakim. Keduanya aktif terlibat dalam Pembuatan Teleskop Amatir (Amateur Telescope Making) dan pembuatan roket air.
Salah-satu pengalaman yang sudah pernah membuat teleskop ini:
Assalamualaikum. Sekedar info, nama saya
didi. Saya sudah coba buat. Obyektifnya pakai 75mm, ok-nya 30mm. Fokus
totalnya saya lupa. Kan tiap lensa beda2.
Kalo mau coba bisa diitung ndry. Hasilnya
cukup baik k0k. Nebula keliatan sangat jelas. Apalagi bulan, kawahnya
itu loh. Indah buangett. Thanks mbk ivie, iqbal, haikal. Thanks all.
Kalo ada yang mau tanya silahkan email ke karasu@usa.com.
InsyaALLAH saya jawab. Wassalamu’alaikum.
*****
ARTIKEL KEDUA: Mari Membuat Teleskop Bintang Sederhana
“Prakarya ini pernah saya buat 2 tahun
lalu saat mimpi memiliki teleskop tak pernah jadi nyata. Walaupun
sekarang sudah ada 3 teleskop pabrikan yang menggantikan namun sampai
kini barangnya masih tersimpan”.

Teleskop Meade LX200
Bagi kebanyakan astronom amatir baik yang
sudah master maupun yang masih kroco seperti saya, memiliki sebuah
teleskop yang canggih sekelas teleskop MEADE seri LX 200
Schmidt-Cassegrain merupakan hal yang sangat didambakan.
Namun boro-boro memilikinya, megang aja
belum pernah tuh barangnya. Katanya sih mampu melihat obyek langit
dengan pembesaran 850 kali, ini wajar karena panjang fokus teleskop ini
mencapai 3 meter, belum teknologi go-to yang mampu menjejak objek langit
sampai 150.000 lokasi obyek secara otomatis karena dipandu oleh program
komputernya lewat ‘hand controler’.
Konon teleskop ini juga memiliki
teknologi yang canggih yang disebut GPS (Global Positioning System) yang
terhubung langsung dengan satelit sehingga bisa langsung mengetahui
posisi pengamatan waktu itu. Teleskop ini juga bisa dihubungkan dengan
CCD, kamera maupun video camera.
Kalau saya punya teleskop seperti ini
mungkin setiap malam tidak pernah tidur, karena asyik ngintip langit…
kecuali saat hujan atau mendung. Tidak hanya itu, teleskop ini juga
memiliki keunggulan yang lain yaitu harganya sangat tidak cocok untuk
kantong kita (katanya sih yang paling murah 25 juta dan paling gede
diatas 100 juta wow..).
Tapi jangan khawatir, bagi yang
kantongnya tipis kita bisa mencoba membuat teleskop sendiri walau hanya
sebuah refraktor, dengan bahan-bahan yang relatif murah di sekitar kita
diantaranya:
– lensa bekas fotokopi / lup / lensa
cembung (biasanya memiliki fokus 25-60 cm) – lensa obyektif mikroskop
m=10x sd 20x – lensa okuler mikroskop m=5x atau 12.5x – pipa pralon 4″ –
sambungan 4″-4″ = 2x dan 4″-2″=1x – teleskop finder ( bisa digunakan
binokuler yang kecil/diambil satu saja) – penyangga (tripod) alt-azimuth
Yang pertama disebut mikroteleskop karena
gabungan antara mikroskop dan teleskop. Prinsip kerja teleskop ini
sebetulnya merupakan prinsip kerja sebuah mikroskop yang obyeknya berupa
image yang dihasilkan oleh obyektif teleskop (lensa fotokopi).
Menggunakan lensa lup (magnifier)
yang besar juga bisa tapi kelemahannya fokusnya terlalu pendek akan
terjadi pembiasan karena lensa tunggal dan biasanya lensa ini tidak
mengalami proses coating (pelapisan) untuk mengurangi efek pembiasan.
Sedangkan lensa fotokopi merupakan lensa
gabungan sehingga dapat menghasilkan citra yang lebih tajam dan bagus
karena citra dari obyektif inilah yang akan dilihat/dibesarkan oleh
sistem mikroskop tsb, keuntungan mikroteleskop ini adalah gambar yang
dihasilkan tegak/tidak terbalik.
Cara yang kedua, menggunakan langsung
obyektif mikroskop sebagai eyepiece (okuler teleskop) dan lensa fotokopi
sebagai obyektifnya. Prinsipnya adalah teleskop biasa yaitu
menghimpitkan fokus antara obyektif dan okuler sehingga diperoleh kesan
bayangan yang dibesarkan.
Bayangan yang dihasilkan pada teleskop ini terbalik dari bendanya seperti lazimnya sebuah teleskop.
Sistem fokuser dapat dibuat yang lebih
baik menggunakan sistem ulir / sekrup, namun kalau kesulitan lobang
bagian belakang diberi shok menggunakan gulungan kertas atau alumunium
bubut sehingga bagian eyepiece / okuler dapat dimaju-mundurkan untuk
mendapatkan fokus yang tepat.
Bagian eyepice (okuler) juga dapat
digunakan okuler milik binokuler. Kalau sudah oke tinggal taruh di atas
penyangga/tripod dengan dudukan / mounting yang telah kita siapkan.
Untuk finder (pembidik) dapat digunakan
bekas binokuler kecil 7×35 yang diambil satu bagiannya yang memiliki
pengatur fokus saya tempatkan di atas teleskop menggunakan penjepit
alumunium, kecuali untuk membidik juga biar teleskop kelihatan keren.
Akhirnya dengan sedikit ketelatenan dan
keuletan kita akan bisa memiliki sebuah teleskop yang tidak kalah dengan
buatan pabrik itu dan siap kita gunakan.
Nah, setelah dicoba ternyata teleskop cukup bagus saat diarahkan ke permukaan bulan, beberapa kawah terlihat cukup jelas disana.
Bahkan saat kamera digital ikut mengintip melalui eyepicenya hasilnyapun lumayan…
Idealnya juga kalau di indonesia ada yang
jual cermin teleskop atau lensa dan eyepiece kita bisa banyak berkreasi
dengan teleskop.
Bahkan mungkin bisa diadakan lomba merakit teleskop antar amatir untuk memajukan astronomi Indonesia. (Sumber: JAC)
where Sn is the near point ( typically 25 cm), d is the distance between the eyes and the glass.For d = 0
maximum magnification is obtained when the image is at the near point,
the angular magnification become :
minimum magnification is obtained when the image is at the far point, then
the angular magnification become :
If the image is laid between the near point and far point then
the angular magnification become :

Note : for myopia eyes, when the image is at the far point, then
The distance of the object from the lens can be determined by the formula

sumber https://indocropcircles.wordpress.com/tips-trik/membuat-teleskop-bintang-sederhana/






![loupe 1[2]](https://indocropcircles.files.wordpress.com/2011/09/loupe-12.gif?w=640)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar